Cari Blog Ini

Minggu, 03 April 2011

KANKER ESOPHAGUS

Nama : Puspita Rahayuningsih
Kelas : C/ Kp/ VI
Nim : 04.07.1687
Tugas : KMB II
Kanker Esophagus
(Esophageal Cancer)

Definisi Esophagus
Esophagus adalah tabung yang berlubang/berrongga yang mengangkut makanan dan cairan dari tenggorokan ke lambung. Ketika seseorang menelan, dinding-dinding yang berotot dari esophagus berkontraksi untuk mendorong makanan turun kedalam lambung. Kelenjar-kelenjar pada lapisan esophagus menghasilkan lendir, yang memelihara jalan terusan lembab dan membuat menelan lebih mudah. Esophagus berlokasi tepat dibelakang trachea (batang tenggorokan). Pada seorang dewasa, esophagus adalah kira-kira 10 inches panjangnya.


Definisi Kanker
Kanker adalah penyakit yang mempengaruhi sel-sel, unit dasar kehidupan tubuh. Untuk mengerti segala tipe dari kanker, adalah berguna untuk mengetahui tentang sel-sel normal dan apa yang terjadi ketika mereka menjadi bersifat kanker.

Tubuh terbentuk dari banyak tipe-tipe dari sel-sel. Normalnya, sel-sel tumbuh, membelah, dan menghasilkan lebih banyak sel-sel ketika mereka diperlukan. Proses ini memelihara tubuh sehat dan berfungsi dengan baik. Adakalanya, bagaimanapun, sel-sel tetap membelah ketika sel-sel baru tidak diperlukan. Massa dari sel-sel ekstra (tambahan) membentuk suatu pertumbuhan atau tumor. Tumor-tumor dapat menjadi jinak atau ganas.

Tumor-tumor jinak adalah bukan kanker. Mereka biasanya dapat dikeluarkan atau diangkat dan, pada kebanyakan kasus-kasus, mereka tidak kembali. Sel-sel pada tumor-tumor jinak tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Yang paling penting, tumor-tumor jinak adalah jarang suatu ancaman pada nyawa. 

Tumor-tumor ganas adalah kanker. Sel-sel pada tumor-tumor ganas adalah abnormal dan membelah tanpa kontrol atau aturan. Sel-sel kanker ini dapat meyerang dan menghancurkan jaringan disekitar mereka. Sel-sel kanker dapat juga melepaskan diri dari suatu tumor ganas dan memasuki aliran darah atau sistim limfatik (jaringan-jaringan dan organ-orga yang menghasilkan, menyimpan, dan mengangkut sel-sel darah putih yang memerangi infeksi dan penyakit-penyakit lain). Proses ini, disebut metastasis, adalah bagaimana kanker menyebar dari tumor asal (primer) untuk membentuk tumor-tumor baru (sekunder) pada bagian-bagian lain tubuh. 

Kanker yang mulai di esophagus (juga disebut esophageal cancer) dibagi kedalam dua tipe-tipe utama, squamous cell carcinoma dan adenocarcinoma, tergantung pada tipe dari sel-sel yang ganas. Squamous cell carcinomas timbul di sel-sel squamous yang melapisi esophagus. Kanker-kanker ini biasanya terjadi pada bagian atas dan tengah dari esophagus. Adenocarcinomas biasanya berkembang pada jaringan yang berkelenjar pada bagian bawah dari esohagus. Perawatan adalah serupa untuk kedua tipe-tipe dari kanker esophagus. 

Jika kanker menyebar keluar dari esophagus, ia seringkali pertama pergi ke nodus-nodus limfa. Nodus-nodus limfa adalah struktur-struktur yang kecil berbentuk kacang yang adalah bagian dari sistim imun tubuh. Kanker esophagus dapat juga menyebar ke hampir semua bagian lain tubuh, termasuk hati, paru-paru, otak, dan tulang-tulang.


Faktor-Faktor Risiko
Penyebab-penyebab yang tepat dari kanker esophagus tidak diketahui. Bagaimanapun, studi-studi menunjukan bahwa apa saja dari faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker esophagus:
  • Umur. Kanker esophagus lebih mungkin terjadi ketika orang-orang menjadi tua; kebanyakan orang-orang yang mengembangkan kanker esophagus adalah berumur diatas 60 tahun.
  • Kelamin. Kanker esophagus adalah lebih umum pada pria-pria daripada pada wanita-wanita.
  • Penggunaan Tembakau. Merokok sigaret-sigaret atau menggunakan tembakau yang tidak berasap adalah satu dari faktor-faktor risiko utama untuk kanker esophagus.
  • Penggunaan Alkohol. Penggunaan alkohol yang kronis dan/atau berat adalah faktor risiko utama yang lain untuk kanker esophagus. Orang-orang yang menggunakan keduanya alkohol dan tembakau mempunyai suatu risiko yang terutama tinggi dari kanker esophagus. Ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa senyawa-senyawa ini meningkatkan efek-efek yang berbahaya lain dari setiapnya.
  • Barrett's Esophagus. Iritasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker esophagus. Jaringan-jaringan pada dasar dari kerongkongan dapat menjadi teiritasi jika asam lambung secara sering balik masuk kedalam esophagus -- persoalan yang disebut gastric reflux. Melalui waktu, sel-sel dibagian yang teriritasi dari esophagus mungkin berubah dan mulai menyerupai sel-sel yang melapisi lambung. Kondisi ini, dikenal sebagai Barrett esophagus, adalah kondisi sebelum ganas (premalignant) yang mungkin berkembang kedalam adenocarcinoma dari esophagus.
  • Tipe-Tipe Iritasi Lain. Penyebab-penyebab lain dari iritasi atau kerusakan yang signifikan pada lapisan esophagus, seperti menelan cairan alkali atau senyawa-senyawa caustic (tajam) lain, dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker esophagus.
  • Sejarah Medis. Pasien-pasien yang telah mempunyai kanker-kanker kepala dan leher lainya mempuyai kesempatan yang meningkat dari pengembangan suatu kanker kedua pada area kepala dan leher, termasuk kanker esophagus. 

Mempunyai apa saja dari faktor-faktor risiko ini meningkatkan kemungkinan bahwa seseorang akan mengembangkan kanker esophgus. Meski demikian, kebanyakan orang-orang dengan satu atau bahkan beberapa dari faktor-faktor ini tidak mendapat penyakit ini. Dan kebanyakan orang-orang yang mendapat kanker esophagus tidak mempunyai satupun dari faktor-faktor risiko yang diketahui. 

Mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan kesempatan-kesempatan seseorang mengembangkan kanker esophagus adalah langkah pertama menuju pencegahan penyakit. Kita telah tahu bahwa cara-cara terbaik untuk mencegah tipe kanker ini adalah berhenti (atau tida pernah memulai) merokok sigaret-sigaret atau menggunakan tembakau yang tidak berasap dan untuk meminum alkohol hanya tidak berlebihan. 
Peneliti-peneliti terus menerus mempelajari penyebab-penyebab dari kanker esophagus dan untuk mencari cara-cara lain untuk untuk mencegahnya. Contohnya, mereka sedang menyelidiki kemungkinan bahwa meningkatkan masukan dari buah-buah dan sayur-sayuran seseorang, terutama yang mentah, mungkin mengurangi risiko penyakit ini. 

Peneliti-peneliti juga sedang mempelajari cara-cara untuk mengurangi risiko kanker esophagus untuk orang-orang dengan Barrett's esophagus. 

Cara-cara terbaik untuk mencegah kanker esophagus adalah berhenti (atau tak pernah memulai) menggunakan tembakau dan membatasi penggunaan alkohol. 


Mengenali Gejala-Gejala
Kanker esophagus awal biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala. Bagaimanapun, ketika kanker tumbuh, gejala-gejala mungkin termasuk:
• Menelan yang sulit dan menyakitkan
• Kehilangan berat badan yang berat/parah
• Nyeri di tenggorokan atau punggung, dibelakang tulang dada atau diantara tulang-tulang belikat
• Keparauan atau batuk yang kronis
• Muntah
• Batuk darah
Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh kanker esophagus atau oleh kondisi-kondisi lain. Adalah penting untuk memeriksa dengan seorang dokter. 


Mendiagnosis Kanker Esophagus
Untuk membantu menemukan penyabab dari gejala-gejala, dokter mengevaluasi sejarah medis seseorang dan melaksanakan suatu pemeriksaan fisik. Dokter biasanya memerintahkan suatu x-ray dada dan tes-tes diagnostik lain. Tes-tes ini mungkin termasuk yang berikut:
  • Penelanan barium (juga disebut esophagram) adalah rentetan dari x-rays esophagus. Pasien meminum cairan yang mengandung barium, yang melapisi bagian dalam esophagus. Barium membuat segala perubahan-perubahan pada bentuk dari esophagus tampak pada x-rays.
  •  Esophagoscopy (juga disebut endoscopy) adalah pengujian dari bagian dalam kerongkongan yang menggunakan tabung tipis yang disinari yang disebut endoscope. Pembiusan biasanya digunakan selama prosedur ini. Jika suatu area abnormal ditemukan, dokter dapat mengambil sel-sel dan jaringan melalui endoscope untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Ini disebut biopsi. Biopsi dapat menunjukan kanker, perubahan-perubahan jaringan yang mungkin menjurus pada kanker, atau kondisi-kondisi lain. 


Pen-stadiuman Penyakit
Jika diagnosis adalah kanker esophagus, dokter perlu untuk mempelajari stadium (atau luasnya) penyakit. Pen-stadiuman adalah suatu usaha yang hati-hati untuk menemukan apakah kanker telah menyebar dan, jika begitu, ke bagian-bagian tubuh yang mana. Mengetahui stadium dari penyakit membantu dokter merencanakan perawatan. 

Daftar dibawah adalah uraian-uraian dari empat stadium kanker esophagus.
  • Stadium I. Kanker ditemukan hanya pada lapisan-lapisan atas dari sel-sel yang melapisi esophagus.
  •  Stadium II. Kanker melibatkan lapisan-lapisan yang lebih dalam dari lapisan esophagus, atau ia telah menyebar ke nodus-nodus limfa yang berdekatan. Kanker masih belum menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.
  • Stadium III. Kanker telah menyerang lebih dalam kedalam dinding esophagus atau telah menyebar ke jaringan-jaringan atau nodus-nodus limfa dekat esophagus. Ia masih belum menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.
  • Stadium IV. Kanker telah menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Kanker esophagus dapat menyebar hampir kemana saja dalam tubuh, termasuk hati, paru-paru, otak, dan tulang-tulang.


Beberapa tes-tes yang digunakan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar termasuk:
  • CAT (atau CT) scan (computed tomography). Komputer yang dihubungkan ke mesin x-ray menciptakan rentetan dari gambar-gambar yang mendetil dari area-area didalam tubuh.
  • Bone scan. Teknik ini, yang menciptakan gambar-gambar (images) dari tulang-tulang pada layar komputer atau pada film, dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar ke tulang-tulang. Sejumlah kecil senyawa ber-radioaktif disuntikan kedalam vena; ia berjalan melalui aliran darah, dan berkumpul di tulang-tulang, terutama di area-area dari pertumbuhan tulang yang abnormal. Alat yang disebut scanner mengukur tingkat-tingkat radioaktif pada area-area ini.
  • Bronchoscopy. Dokter menempatkan bronchoscope (tabung yang tipis yang disinari) kedalam mulut atau hidung turun melaui batang tenggorokan untuk melihat kedalam jalan-jalan lintasan pernapasan. 


Perawatan
Perawatan untuk kanker esophagus tergantung pada sejumlah faktor-faktor, termasuk ukuran, lokasi, dan luasnya tumor, dan kesehatan keseluruhan dari pasien. Pasien-pasien seringkali dirawat oleh suatu team dari spesialis-spesialis, yang mungkin termasuk seorang gastroenterologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam mendiagnosis dan merawat kelainan-kelainan dari sistim pencernaan), ahli bedah (seorang dokter yang berspesialisasi dalam mengeluarkan atau memperbaiki bagian-bagian tubuh), medical oncologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam merawat kanker), dan radiation oncologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam menggunakan radiasi untuk merawat kanker). Karena perawatan kanker mungkin membuat mulut sensitif dan berisiko untuk infeksi, dokter-dokter sering menasehati pasien-pasien dengan kanker esophagus untuk menemui seorang dokter gigi untuk suatu pemeriksaan gigi dan perawatan sebelum perawatan kanker dimulai. 

Banyak perawatan-perawatan dan kombinasi-kombinasi perawatan yang berbeda mungkin digunakan untuk mengontrol kanker dan/atau untuk memperbaiki kwalitas hidup pasien dengan mengurangi gejala-gejala.
  • Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker esophagus. Biasanya, ahli bedah mengeluarkan tumor bersama dengan seluruh atau sebagian dari kerongkongan, nodus-nodus limfa yang berdekatan, dan jaringan lain di area itu. Operasi untuk mengeluarkan esophagus disebut esophagectomy. Ahli bedah menyambung bagian sehat yang tersisa dari kerongkongan ke lambung sehingga pasien masih mampu untuk menelan. Adakalanya, tabung palstik atau bagian dari usus digunakan untuk membuat sambungan. Ahli bedah mungkin juga melebarkan bukaan antara lambung dan usus kecil untuk mengizinkan isi-isi lambung untuk lebih mudah lewat kedalam usus kecil. Adakalanya operasi dilakukan setelah perawatan lain selesai.
  • Terapi Radiasi, juga disebut radioterapi, melibatkan penggunaan dari sinar-sinar berkekuatan tinggi untuk membunuh sek-sel kanker. Terapi radiasi mempengaruhi sel-sel kanker hanya pada area yang dirawat. Radiasi mungkin datang dari mesin diluar tubuh (external radiation) atau dari material-material radioaktif yang ditempatkan di atau dekat tumor (internal radiation). Tabung plastik mungkin dimasukan kedalam kerongkongan untuk mempertahankan ia terbuka selama terapi radiasi. Prosedur ini disebut intraluminal intubation and dilation. Terapi radiasi mungkin digunakan sendirian atau digabungkan dengan kemoterapi sebagai perawatan primer sebagai gantinya dari operasi, terutama jika ukuran atau lokasi tumor akan membuat operasi menjadi sulit. Dokter-dokter mungkin juga menggabungkan terapi radiasi dengan kemoterapi untuk menyusutkan tumor sebelum operasi. Bahkan jika tumor tidak dapat dikeluarkan dengan operasi atau dihancurkan seluruhnya dengan terapi radiasi, terapi radiasi dapat seringkali membantu membaskan nyeri dan membuat menelan lebih mudah.
  •  Kemoterapi adalah penggunaan dari obat-obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Obat-obat antikanker yang digunakan untuk merawat kanker esophagus berjalan keseluruh tubuh. Obat-obat antikanker yang digunakan untuk merawat kanker esophagus biasanya diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena (IV). Kemoterapi mungkin digabungkan dengan terapi radiasi sebagai perawatan primer (sebagai gantinya operasi) atau untuk menyusutkan tumor sebelum operasi.
  • Terapi Laser adalah penggunaan dari sinar yang berintensitas tinggi untuk menghancurkan sel-sel tumor. Terapi laser mempengaruhi sel-sel hanya di area yang dirawat. Dokter mungkin menggunakan terapi laser untuk menghancurkan jaringan yang bersifat kanker dan membebaskan rintangan dalam kerongkongan ketika kanker tidak dapat dikeluarkan dengan operasi. Pembebasan dari rintangan dapat membantu mengurangi gejala-gejala, terutama persoalan-persoalan menelan.
  • Photodynamic therapy (PDT), tipe dari terapi laser, melibatkan penggunaan dari obat-obat yang diserap oleh sel-sel kanker; ketika dipaparkan pada sinar khusus, obat-obat menjadi aktif dan menghancurkan sel-sel kanker. Dokter mungkin menggunakan PDT untuk membebaskan gejala-gejala dari kanker esophagus seperti sulit menelan. 

Percobaan-percobaan klinik (studi-studi penelitian) untuk mengevaluasi cara-cara baru untuk merawat kanker adalah opsi (pilihan) yang penting untuk banyak pasien-pasien dengan kanker esophagus. Pada beberapa studi-studi, semua pasien-pasien menerima perawatan yang baru. Pada yang lain-lainnya, dokter-dokter membandingkan terapi-terapi yang berbeda dengan memberikan perawatan yang baru pada satu kelompok dari pasien-pasien dan terapi yang biasa (standar) pada kelompok yang lain. Melalui penelitian, dokter-dokter belajar cara-cara yang baru, yang lebih efektif untuk merawat kanker. 


Efek-Efek Sampingan Perawatan
Efek-efek sampingan dari perawatan kanker tergantung pada tipe perawatan dan mungkin adalah berbeda untuk setiap orang. Dokter-dokter dan perawat-perawat dapat menjelaskan kemungkinan efek-efek sampingan dari perawatan, dan mereka dapat menyarankan cara-cara untuk membantu membebaskan gejala-gejala yang mungkin terjadi selama dan setelah perawatan.
  •  Operasi untuk kanker esophagus mungkin menyebabkan nyeri dan kepekaan jangka pendek pada area operasi, namun ketidaknyamanan atau nyeri ini dapat dikontrol dengan obat. Pasien-pasien diajarkan pernapasan khusus dan latihan-latihan batuk untuk mempertahankan paru-paru mereka bersih.
  • Terapi Radiasi mempengaruhi baik sel-sel normal maupun sel-sel yang bersifat kanker. Efek-efek sampingan dari terapi radiasi tergantung sebagian besar pada dosis dan bagian tubuh yang dirawat. Efek-efek sampingan yang umum dari terapi radiasi pada esophagus adalah mulut dan tenggorokan yang kering dan luka; kesulitan menelan; pembengkakan dari mulut dan gusi-gusi; lubang-lubang gigi; kelelahan; perubahan-perubahan kulit ditempat perawatan; dan kehilangan nafsu makan. 
  •  Kemoterapi, seperti terapi radiasi, mempengaruhi baik sel-sel normal maupun sel-sel yang bersifat kanker. Efek-efek sampingan tergantung sebagian besar pada obat-obat dan dosis spesifik. Efek-efek sampingan yang umum dari kemoterapi termasuk mual dan muntah, nafsu makan yang buruk, rambut rontok, ruam kulit dan gatal, luka-luka mulut dan bibir, diare, dan kelelahan. Efek-efek sampingan ini umumnya hilang secara berangsur-angsur selama periode-periode kesembuhan antara perawatan-perawatan atau setelah perawatan selesai.
  • Terapi Laser dapat menyebabkan nyeri jangka pendek dimana perawatan diberikan, namun ketidaknyamanan ini dapat dikontrol dengan obat.
  • Photodynamic therapy membuat kulit dan mata-mata sangat peka pada cahaya untuk 6 minggu atau lebih setelah perawatan. Efek-efek sampingan yang untuk sementara lainnya dari PDT mungkin termasuk batuk, kesulitan menelan, nyeri perut, pernapasan yang menyakitkan atau sesak napas. 

Nutrisi Untuk Pasien-Pasien Kanker
Makan dengan baik selama perawatan kanker berarti mendapatkan kalori-kalori dan protein-protein yang cukup untuk mengontrol kehilangan berat badan dan mempertahankan kekuatan. Makan dengan baik seringkali membantu orang-orang dengan kanker merasa lebih baik dan mempunyai lebih banyak energi.

Bagaimanapun, banyak orang-orang dengan kanker esophagus merasa sulit untuk makan dengan baik karena mereka mempunyai kesulitan menelan. Pasien-pasien mungkin tidak merasa ingin makan jika mereka tidak nyaman atau lelah. Juga, efek-efek sampingan yang umum dari perawatan, seperti nafsu makan yang buruk, mual, muntah, mulut yang kering, atau luka-luka mulut, dapat membuat makan menjadi sulit. Makanan mungkin rasanya berbeda. 

Setelah operasi, pasien-pasien mungkin menerima nutrisi-nutrisi secara langsung kedalam vena. Cara mendapatkan nutrisi kedalam tubuh ini disebut IV. Beberapa mungkin memerlukan tabung yang memberi makan (tabung plastik yang lentur yang dimasukan melalui hidung ke lambung atau melalui mulut ke lambung) sampai mereka mampu untuk makan sendiri. 

Pasien-pasien dengan kanker kerongkongan biasanya didorong untuk makan beberapa kali makanan kecil dan snacks sepanjang hari, daripada mencoba makan makanan besar tiga kali. Ketika menelan adalah sulit, banyak pasien-pasien dapat tetap mencoba makan makanan yang lunak yang dilembabkan dengan saus atau kuah daging. Puddings, ice cream, dan soups adalah bernutrisi dan biasanya adalah mudah untuk ditelan. Adalah mungkin berguna untuk menggunakan blender untuk memproses makanan yang keras. Dokter, ahli diet, ahli nutrisi, atau penyedia perawatan kesehatan lain dapat menasehati pasien-pasien tentang ini dan cara-cara lain untuk memelihara diet yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar