Cari Blog Ini

Minggu, 17 April 2011

Candidiasis

CANDIDIASIS

Nama  : Yuliya Dewi S.
Nim     : 04.08.2027
Kelas   : C.KP.VI

A. DEFINISI CANDIDIASIS
      Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya olehCandida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit,kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, ataumeningitis. Kandidiasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida, terutama Candida albicans. Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang terinfeksiHIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini,semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem kekebalan tubuh yang sehatdapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut,tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yanglebih berat. Lihat Lembaran Informasi (LI) 500 untuk informasi lebih lanjut tentang IO.

Kandidiasis adalah sebuah penyakit dimana sering juga disebut sebagai:
1.Candidosis
2.Moniliasis
3.Odiomycosis
4.Trush

      Pada manusia, Candida albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan dibawah kuku orang sehat. Candida albicans dapat membentuk blastospora dan hifa, baik dalam biakan maupun dalam tubuh. Bentuk jamur di dalam tubuh dianggap dapatdihubungkan dengan sifat jamur, yaitu sebagai saproba tanpa menyebabkan kelainan atausebagai parasit patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan. Penyelidikan lebihlanjut membuktikan bahwa sifat patogenitas tidak berhubungan dengan ditemukannyaCandida albicans dalam bentuk blastospora atau hifa di dalam jaringan. Terjadinya keduabentuk tersebut dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi, yang dapat ditunjukkan pada suatupercobaan di luar tubuh. Pada keadaan yang menghambat pembentukan tunas dengan bebas,tetapi yang masih memungkinkan jamur tumbuh, maka dibentuk hifa. Rippon (1974)mengemukakan bahwa bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi padajaringan. Sesudah terjadi lesi, dibentuk hifa yang melakukan invasi. Dengan proses tersebutterjadilah reaksi radang. Pada kandidosis akut biasanya hanya terdapat blastospora, sedangpada yang menahun didapatkan miselium. Kandidosis di permukaan alat dalam biasanyahanya mengandung blastospora yang berjumlah besar, pada stadium lanjut tampak hifa.Hal ini dapat dipergunakan untuk menilai hasil pemeriksaan bahan klinik, misalnya dahak,urin untuk menunjukkan stadium penyakit. Kelainan jaringan yang disebabkan oleh Candidaalbicans dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma. Pada kandidosis sistemik, alatdalam yang terbanyak terkena adalah ginjal, yang dapat hanya mengenai korteks atau korteksdan medula dengan terbentuknya abses kecil-kecil berwarna keputihan. Alat dalam lainnyayang juga dapat terkena adalah hati, paru-paru, limpa dan kelenjar gondok. Mata dan otak sangat jarang terinfeksi. Kandidosis jantung berupa proliferasi pada katup-katup ataugranuloma pada dinding pembuluh darah koroner atau miokardium. Pada saluran pencernaantampak nekrosis atau ulkus yang kadang-kadang sangat kecil sehingga sering tidak terlihatpada pemeriksaan. Manifestasi klinik infeksi Candida albicans bervariasi tergantung dariorgan yang diinfeksinya.

B. KLASIFIKASI
      Berdasarkan tempat yang terkena, kandidiasis dibagi sebagai berikut:
    1.Kandidosis selaput lendir :
       a. Kandidosis oral (thrush)
       b. Perleche
       c. Vulvovaginitis
       d. Balanitis atau balanopostitis
       e. Kandidosis mukokutan kronik
       f. Kandidosis bronkopulmonar dan paru
    2. Kandidosis kutis :   (A) Lokalisata : (1). daerah intertriginosa. (2). daerah perianal (B). Generalisata (C). Paronikia dan onikomikosis (D). Kandidiasis kutis granulomatosa.
           3. Kandidosis Sistemik :
                    a. Endokarditis
                    b. Meningitis
                    c. Pielonefritis
                    d. Septikemia

C. EPIDEMIOLOGI
      Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-lakimaupun perempuan. Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insiden diduga lebihtinggi di negara berkembang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengankelembaban udara yang tinggi dan pada musim hujan sehubungan dengan daerah-daerahyang tergenang air.

D. ETIOLOGI
    Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans. Spesies patogenik yanglainnya adalah C.tropicalis, C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis,C. lusitaneae. Genus. Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur.Sebagian besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupunmayoritas dari spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehinggamerupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.

E. MANIFESTASI KLINIS
        Secara klinis kandidiasis dapat menimbulkan penampilan yang berbeda, pada umumnyaberupa lesi ± lesi putih atau area eritema difus (Silverman S, 2001). Manifestasi klinis yangterlihat bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang terkena, dapat dilihat sebagai berikut :
1. Kandidiasis intertriginosa : Kelainan ini sering terjadi pada orang-orang gemuk,menyerang lipatan-lipatan kulit yang besar. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipatpaha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glans penis danumbilikalis, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. Lesitersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bulayang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan pinggir yang kasar danberkembang seperti lesi primer.

2. Kandidiasis perianal : Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipebasah. Penyakit ini menimbulkan pruritus ani.

3. Kandidiasis kutis generalisata : Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga padalipat payudara, intergluteal dan umbilikus. Sering disertai glositis, stomatitis danparonikia. Lesi berupa ekzematoid, dengan vesikel-vesikel dan pustul-pustul. Penyakitini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidiasis vagina ataumungkin karena gangguan imunologik.

4. Paronikia dan onikomikosis : infeksi jamur pada kuku dan jaringan sekitarnya inimenyebabkan rasa nyeri dan peradangan sekitar kuku. Kadang-kadang kuku rusak danmenebal. Hal ini sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya berhubungandengan air.

5. Diaper rush : sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang digantiyang dapat menimbulkan dermatitis iritan, juga sering diderita neonatus sebagai gejalasisa dermatitis oral dan perianal.
  
6. Kandidisiasis kutis granulomatosa : Kelainan ini merupakan bentuk yang jarangdijumpai. Manifestasi kulit berupa pembentukan granuloma yang terjadi akibatpenumpukan krusta serta hipertrofi setempat. Kelainan ini banyak menyerang anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatandan melekat erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbulkan tanduk sepanjang 2 cm,lokasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan, tungkai, dan faring.

7. Thrush merupakan infeksi jamur di dalam mulut. Bercak berwarna putih menempelpada lidah dan pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepasdengan mudah oleh jari tangan atau sendok. Thrush pada dewasa bisa merupakanpertanda adanya gangguan kekebalan, kemungkinan akibat diabetes atauAIDS. Pemakaian antibiotik yang membunuh bakteri saingan jamur akan meningkatkankemungkinan terjadinya thrush.

8. Perléche merupakan suatu infeksi Candida di sudut mulut yang menyebabkan retakandan sayatan kecil. Bisa berasal dari gigi palsu yang letaknya bergeser dan menyebabkan kelembaban di sudut mulut sehingga tumbuh jamur.

9. Infeksi vagina (vulvovaginitis) sering ditemukan pada wanita hamil, penderita diabetesatau pemakai antibiotik.Gejalanya berupa keluarnya cairan putih atau kuning darivagina disertai rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar vagina.

10. Infeksi penis sering terjadi pada penderita diabetes atau pria yang mitra seksualnya menderita infeksi vagina. Biasanya infeksi menyebabkan ruam merah bersisik (kadang menimbulkan nyeri) pada bagian bawah penis.

F. PATOFISIOLOGI
      Kelainan yang disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi yang komplek antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan pejamu. Faktor penentu patogenitas kandida adalah :
1. Spesies : Genus kandida mempunyai 200 spesies, 15 spesies dilaporkan dapat menyebabkan proses pathogen pada manusia. C. albicans adalah kandida yang paling tinggipatogenitasnya.

2. Daya lekat : Bentuk hifa dapat melekat lebih kuat daripada germtube, sedang germtube melekat lebih kuat daripada sel ragi. Bagian terpenting untuk melekat adalah suatu glikoprotein permukaan atau mannoprotein. Daya lekat juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

3. Dimorfisme : C. albicans merupakan jamur dimorfik yang mampu tumbuh dalam kultur sebagai blastospora dan sebagai pseudohifa. Dimorfisme terlibat dalam patogenitas kandida.Bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan dengan mengeluarkan enzim hidrolitik yang merusak jaringan. Setelah terjadi lesi baru terbentuk hifa yang melakukan invasi.

4. Toksin : Toksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik. Glikoprotein khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesion dalam kolonisasi jamur. Kanditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak secara mekanik.

5. Enzim : Enzim diperlukan untuk melakukan invasi. Enzim yang dihasilkan oleh C.albicans ada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid.

Mekanisme pertahanan pejamu :
1. Sawar mekanik : Kulit normal sebagai sawar mekanik terhadap invasi kandida. Kerusakanmekanik pertahanan kulit normal merupakan faktor predisposisi terjadinya kandidiasis.

2. Substansi antimikrobial non spesifik : Hampir semua hasil sekresi dan cairan dalammamalia mengandung substansi yang bekerja secara non spesifik menghambat atau membunuh mikroba.

3. Fagositosis dan intracellular killing : Peran sel PMN dan makrofag jaringan untuk memakan dan membunuh spesies kandida merupakan mekanisme yang sangat penting untuk menghilangkan atau memusnahkan sel jamur. Sel ragi merupakan bentuk kandida yang siapdifagosit oleh granulosit. Sedangkan pseudohifa karena ukurannya, susah difagosit.Granulosit dapat juga membunuh elemen miselium kandida. Makrofag berperan dalammelawan kandida melalui pembunuhan intraseluler melalui system mieloperoksidase (MPO).

4. Respon imun spesifik : imunitas seluler memegang peranan dalam pertahanan melawaninfeksi kandida. Terbukti dengan ditemukannya defek spesifik imunitas seluler padapenderita kandidiasi mukokutan kronik, pengobatan imunosupresif dan penderita dengan infeksi HIV.
         
           Menempelnya mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syarat mutlak untuk berkembangnya infeksi.Secara umum diketahui bahwa interaksi antara mikroorganisme dan sel pejamu diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel mikroorganisme, adhesindan reseptor. Manan dan manoprotein merupakan molekul-molekul Candida albicans yang mempunyai aktifitas adhesif. Khitin, komponen kecil yang terdapat pada dinding sel Candidaalbicans juga berperan dalam aktifitas adhesif. Pada umumnya Candida albicans beradadalam tubuh manusia sebagai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktor predisposisipada tubuh pejamu. 

Faktor predisposisi terjadinya infeksi ini meliputi faktor endogen maupun eksogen, antaralain :
1. Faktor endogen :
    a. Perubahan fisiologik
        1) Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
         2) Kegemukan, karena banyak keringat
         3) Debilitas
         4) Iatrogenik
         5) Endokrinopati, gangguan gula darah kulit
         6) Penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.
    b. Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status imunologiknya tidak sempurna.
    c. Imunologik : penyakit genetik.
2. Faktor eksogen :
    a. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat
    b. Kebersihan kulit
   c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi danmemudahkan masu jamur.
   d. Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis.

          Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans sertamemudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena adanya perubahan dalamsistem pertahanan tubuh. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifasemu tersebut merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi. Virulensiditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta invasi ke dalam jaringan.Enzim-enzim yang berperan sebagai faktor virulensi adalah enzim-enzim hidrolitik sepertiproteinase, lipase dan fosfolipase.

G. PENATALAKSANAAN
1. Pemeriksaan Diagnostik
    Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium:
a) pH vagina pada pasien dengan VVC biasanya normal (<4.5). Bila lebih dar 4.7biasanya mengindikasikan bacterial vaginosis, trichomoniasis atau mized infection.
b) Kultur kulit, untuk memastikan penyebab infeksi.
c) Pemeriksaan mikroskopik dengan goresan kulit menggunakan kalium hidroksida untuk identifikasi hyphae (spora dan filamen jamur)
d) Pemeriksaan dengan sinar UV (lampu wood) dapat mengidenifikasi infeksi jamur.Spora memancarkan cahaya biru-hijau dengan penyinaran ini.

           Anamnesis disertai temuan klinis dan pemeriksaan mikroskopik sudah memedai untuk menegakkan diagnosis kandidiasis pada sebagian besar pasien. Pemeriksaan mikroskopissekret vagina dengan larutan KOH 10% akan emperlihatkan hifa bercabang dan pembentukantunas (budding) khas kandidiasis. Pemeriksaan ini bersifat diagnostik pada 65 % samapai85% perempuan simtomatik (Sobel. 1999). Selama infeksi kandida, vagina mempertahankanpH normal 4.0 sampai 4,5. pada perempuan simtomatik, dan pada semua perempuan dengankandidas rekuren, harus dilakukan biakan vagina apabila hasil

2. Pemeriksaan fisik  
a. Lesi oral berbentuk flak putih dan rapuh yang melekat di lidah, mukosa pipi, gingivaldan palatum. 
b. Lesi kulit ditandai dengan terlihatnya pupula eritematosa, pistula dan sisik, sering pada lipat kulit (ketiak, lipat paha, bawah payudara, sudut mulut, dan lipat kuku) disertai dengan gatal.

          Penderita mengeluhkan kemaluan sangat gatal, kdang-kadang sukar tidur dan terdapat banyak bekas garukan. Sekresi seperti susu kental dan warna putih kekuningan secret tidak berbau. Seringkali terdapat disuri yang khas yaitu suami yang mengeluh preputium atau glanspenisnya gatal sekali pada pemeriksaan hapusan terlihat jamur. Seringkali ditemukan adanya faktor predisposisi seperti Diabetes Melitus, pemakaian antibiotika yang lama, defisiensivitamin, pemakaian hormon kortikosterid dan kontrasepsi oral.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
           Dalam menegakkan diagnosis kandidiasis, maka dapat dibantu dengan adanyapemeriksaan penunjang, antara lain :
  1. Pemeriksaan langsung
    Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 % atau denganpewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
  2. Pemeriksaan biakan
    Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol ) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 C, koloni tumbuh setelah 24-48jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

I. KESIMPULAN
           Kandidiasis adalah penyakit jamur (ragi) yang sangat umum. Jamur ini biasa hidup dalam tubuh. Jamur tersebut tidak dapat diberantas. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kandidiasis adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh melalui penggunaan terapi antiretroviral. Sebagian besar penyakit kandidiasis dapat diobati secara mudah dengan terapi lokal. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini menjadi lebih sering terjadi. Obat-obatan antijamur sistemik dapat dipakai, tetapi kandida mungkin menjadi resistan terhadapnya. Obat anti-jamur yang paling manjur, amfoterisin B, dapat menimbulkan efek samping yang parah. Beberapa terapi alam tampaknya memberi manfaat untuk mengendalikan infeksi kandida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar