Cari Blog Ini

Jumat, 25 Maret 2011

TROMBOFLEBITIS

  
Nama: Ni Putu Eka Hendrayani
Nim: 04.08.2011
kls: C/KP/VI








TROMBOFLEBITIS
A.     Pengertian Tromboflebitis
adalah invasi/perluasan mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya. Tromboflebitis didahului dengan trombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada masa nifas.
B.     penyebab
  • Perubahan susunan darah
  • Perubahan laju peredaran darah
  • Perlukaan lapisan intema pembuluh darah
Pada masa hamil dan khususnya persalinan saat terlepasnya plasenta kadar fibrinogen yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah meningkat sehingga memudahkan timbulnya pembekuan.
C.     Faktor predisposisi
  • riwayat bedah kebidanan
  • usia lanjut
  • multi paritas
  • varices
  • infeksi nifas
Trombosis bisa terdapat pada vena-vena kaki juga pada vena-vena panggul. Trombosis pada vena-vena yang dekat pada permukaan biasanya disertai peradangan, sehingga merupakan tromboflebitis. Adanya septikhema, dapat dibuktikan dengan jalan pembiakan kuman-kuman dari darah.
D.     Klasifikasi
Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipogastika. Vena yang paling sering terkena adalah vena ovarika dextra perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika dexEtra adalah ke vena cava inferior.
E.      Gejala
  • Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas
  • Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut :
    • Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat (30-40 menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
    • Suhu badan naik turun secara tajam (36ᵒC-40ᵒC)
    • Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan
    • Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama ke paru-paru
    • Gambaran darah
      • Terdapat leukositosis
      • Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum mulai menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.
      • Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah vena ovarika
F.      Komplikasi
  • Komplikais pada paru-paru infark, abses, pneumonia
  • Komplikasi pada ginjal sinistra, yaitu nyeri mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
  • Komplikasi pada mata, persendian dan jaringan subkutan.
G.    Penanganan
  • Rawat inap, penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya emboli pulmonal.
  • Therapi medik, pemberian antibiotika  atau pemberian heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonal
  • Therapi operati , peningkatan vena cava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru meskipun sedang dilakukan heparisasi
1.      Tromboflebitis femoralis (Flegmasia alba dolens)
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai misalnya pada vena femoralis, vena poplitea dan vena safena.
Edema pada salah satu tungkai kebanyakan disebabkan oleh suatu trombosis yaitu suatu pembekuan darah balik dengan kemungkinan timbulnya komplikasi emboli paru-paru yang biasanya mengakibatkan kematian
2.      Penilaian klinik
  • Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
  • Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
    • Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain
    • Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas
    • Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
    • Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, dan nyeri
    • Edema kadang-kadang terjadi selalu atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah keatas
    • Nyeri pada betis
    • Pada trombosis vena femoralis, vena dapat teraba didaerah lipat paha
    • Oedema pada tungkai dapat dibuktikan dengan mengukur lingkaran dari betis dan dibandingkan dengan tungkai sebelah lain yang normal.
3.      Penanganan
  • Perawatan
    • Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema lakukan kompres pada kaki
    • Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaos kaki yang panjang elastik selama mungkin
    • Jangan menyusui bayinya, mengingat kondisi ibu yang sangat jelek
    • Terapi pemberian antibiotik dan anti analgesik
Pengkajian
Aktivitas :Riwayat duduk lama, imobilitas
Sirkulasi : varises vena sedikit meningkatkan frekuensi vena, riwayat trombosit vena, hiper kongulabilitas pnerperium
Makanan : - Penambahan berat badan berlebihan / kegemukan
- Suplai ASI kadang – kadang berkurang pada keadaan menyusui
Seksualitas : Multipara
Diagnosa keperawatan
1. Perubahan per fusi jaringan b/d edema, eritema
Tujuan :
- Pengisian kapiler adekuat
- Penurunan edema dan eritema
Internesi
- Anjurkan tirah baring
- Kaji pengisian kapiler dan periksa tanda homern
- Anjurkan untuk meningkatkan telapak kaki dengan kaki bawah diatas ketinggian jantung
- Lakukan ambulasi, progresip setelah fase akut
- Berikan kompres hangat, lembab pada ekstemilasi yang sakit
Rasionalisas

- Meminimlahkan kemungkinan perubahan posisi trombosit dengan menciptakan emboh
- Penurunan kapiler dengan tanda human positif menandakan TVD
- Mengosongkan vena – vena super final dan tibial dengan cepat dan mempertahankan vena tetap kolaps
- Menaikan aliran bank vena membantu mencegah statis
- Menaikan sirkulasi kearea, dengan menaikan vasodilasi aliran baik vena dengan resulasi vena

2. Nyeri akut b/d adanya proses implamasi, sparmevaskuler akumulasi asam laktat
Tujuan :
- Menaikan kenyaman
- Istirahat dengan tepat
- Nyeri hilang
Intervensi :
- Kaji tingkat nyeri
- Anjurkan tirah baring dengan tepat
- Pantau TTV
- Tinggikan area sakit d/ berikan ayunan
- Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai indikasi (analgetik, (narkotik non narkotik))
- Beri kompres hangat
Rasionalisasi
- Jelasnya arteri, hipoksia, dengan luasnya udem berkenaan dengan terdirinya trobosit pada didnding vena terimlamasi mengimobilisasikan ekstremitar yang sakit untuk menurunkan sensai nyeri berkenaan dengan gerakan otot
- Menurunkan ketidaknyaman berkenaan kontraksi otot
- Penaikan TTV dapat menandakan penaikan nyeri
- Mendorong aliran bahkan vena memudahkan sirkulasi ayunan kaki ini jaga tekanan kaki
- Menghilangkan nyeri dengan menggerakan otot
- Menaikan vasodiatasi dengan menaikan sirkulasi, merilexan otot, merangsang pelapasan endorferi

3. Ansietas b/d perubahan pada status kesehatan
Tujuan :
- mengungkapkan kesadaran tentang perasaan ansietas
- ansietas berkurang
- menurunkan tanda perilaku seperti gelisah dengan iritabilitas
Intervensi
- berikan HE
- pantau TTV
- bantu klien d/ merawat diri sendiri dengan bayi
Rasionalisasi :
- Menurunkan rasa takut, akan ketidaktahuan dan menaikan pembelajaran klien dengan keterbukaan dengan tindakan
- Dapat menunjukan perubahan pada tingkat asisietas
- Asisietas klien dapat ber Q bia ia menemukan bahwa kebutuhannya terpencil d/ bahwa ia mampu mengatasi d/ terlibat dengan tugas – tugas keperawatan diri sendiri

4. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan / mengikat
Tujuan :
- Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, tindakan pembahasan
- Melakukan pemb perilaku yang perlu
Intervensi
- Kaji pengetahuan klien tentang proses peny
- Tinjau ulang kegunaan tirah baring
- Anjurkan tindakan yang aman untuk menghindari trauma
Rasionalisasi
- Membantu dalam menentukan kebutuhan dengan mengklasifikasikan informasi sebelumnya
- Konstriksi kontinue dapat merubah atau menaikan perfusi permukaan
- Perubahan pada proses kogulasi dapat mengakibatkan penaikan kecenderungan pendarahan yang dapat menandakan kebutuhan mengubah terapi anti koagulasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar